Jumat, 27 November 2015

Karakteriatik Murid SD

Hai kawan-kawan, kali ini aku akan berbagi tetang karakteristik murid SD, karena aku Calon guru SD langkah awal kita harrus lebih mengenal tetang peserta didik. Adapun karakteristik murid SD dapat dikelompokkan kedalam karakteristik pribadi, lingkungan dan karakteristik psikologis.

  1. Karakteristik pribadi dan lingkungan meliputi :

  • Umur, secara umum umur murid menentukan kesiapan murid untuk belajar, sehingga guru pada kelas-kelas awal perlu memberikan perhatian lebih pada murid-murid yang umurnya lebih muda.
  • Jenis Kelamin,  Perempuan dan laki-laki memiliki ritme perkembangan yang berbeda. Anak perempuan lebih cepat memasuki tahap keremajaannya dibanding laki-laki, sehingga terkesan bahwa anak perempuan lebih mudah diatur dari pada anak laki-laki.
  • Pengalaman Pra Sekolah, dari hasil pengamatan diketahui bahwa, prestasi membaca dan berhitung murid SD yang pernah menempuh pendidikan di TK lebih tinggi dari pada anak-anak yang belum pernah bersekolah di TK.
  • Kemampuan sosial ekonomi orang tua siswa, kemampuan ekonomi dan pendidikan orang tua juga dapat mempengaruhi kemampuan anak, karena anak yang keluarganya mampu lebih tercukupi asupan gizi dan fasilitas yang lainya demikian juga dengan pendidikan orang tua yang lebih tinggi. Namun factor tersebut bukan sesuatu yang mutlak, dalam arti kalau orang tua tidak mampu bukan berarti anaknya tidak bisa berprestasi.
  1. 2.  Karakteristik Psikologis
  2. Tingkat Kecerdasan, tingkat kecerdasan atau sering disebut dengan intelegensi merupakan kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang. Kecerdasan yang dimiliki setiap orang memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Sehingga di sekolah dasar ditemui anak sangat cerdas (fast learner), biasa saja dan anak yang kurang cerdas (slow learner). Adanya perbedaan tingkat kecerdasan murid ini menuntut guru untuk memperhatikan agar murid-murid yang kecepatan belajarnya lambat tidak terlalu tertinggal dari teman-teman yang belajarnya lebih cepat. Tindakan yang dilakukan misalnya dengan memberi penjelasan yang pelan-pelan, berulang-ulang atau menempatkan murid duduk di barisan kursi depan dan sebagainya.
  3. Kreatifitas, adalah kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru berdasar hal-hal yang sudah ada. Kreatifitas seseorang ditandai oleh kemampuannya dalam mencetuskan gagasan-gagasan baru. Anak yang cerdas biasanya mempunyai kreatifitas yang tinggi pula, namun ada juga anak yang kecerdasannya biasa-biasa saja tetapi memiliki kreatifitas yang tinggi, demikian juga sebaliknya. Dalam hal ini guru dituntut untuk bijaksana dalam menghadapi kreatifitas anak ini dengan bijaksana.
  4. Bakat dan Minat, bakat dan minat merupakan dua hal yang berlainan, namun dalam perwujudannya sulit dibedakan. Tantangan guru adalah bagaimana mengakomodasikan perbedaan  minat dan bakat murid-murid dan berusaha membimbingnya sehingga berkembang secara maksimal.
  5. Pengetahuan dasar dan prestasi terdahulu
Belajar pada dasarnya merupakan proses berkelanjutan, artinya bahwa hasil belajar yang terdahulu mendasari proses belajar kemudian. Oleh karena itu guru perlu mempertimbangkan apa yang telah dikuasai murid sebagai dasar untuk menyampaikan materi berikutnya.
3. Motivasi belajar, Motivasi belajar dapat diamati dari:
  1. Ketekunan dalam belajar
  2. Keseringan dalam belajar
  3. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah
  4. Frekuensi kehadiran disekolah
Untuk memotivasi murid dapat dilakukan dengan :
                                     a.     Memberi pujian
                                     b.     Tidak memberi kecaman dan kritik
                                      c.     Ciptakan persaingan yang sehat antar murid
                                     d.     Ciptakan kerjasama antar kelompok
                                     e.     Berikan umpan balik atas hasil kerja siswa.
4. Sikap belajar
Guru dituntut untuk memahami dinamika perasaan dan sikap siswa, disamping itu juga mengubah sikap yang negative menjadi sikap yang positif dalam belajar. Contoh ada anak yang semangat sekolah namun ada juga anak yang sekolah dengan perasaan terpaksa, anak yang yidak suka dengan mata pelajaran tertentu dll.
Demikian kompleksnya permasalahan yang mesti dipertimbangkan guru dalam proses pembelajaran. Semoga dapat menambah wawasan dan meningkatnya professional guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar